Tampilkan Busana Adat Unik, Polres Kupang Meriahkan Pagelaran Budaya Bhayangkara di Kupang Exotic Festival 2025

Kupang, TBN – Polres Kupang tampil memukau dalam ajang Pagelaran Budaya Bhayangkara Kupang Exotic Festival 2025 yang diselenggarakan oleh Polda Nusa Tenggara Timur dalam rangka memeriahkan Hari Bhayangkara ke-79, Sabtu (28/6/2025) petang.
Dengan balutan busana adat Timor yang unik dan penuh makna, perwakilan Polres Kupang yang terdiri dari personel Polwan, Polki, serta Bhayangkari tampil memikat mata publik. Mereka mengenakan pakaian khas Timor yang dipadukan dengan ikon jagung dan madu – dua hasil bumi unggulan Kabupaten Kupang yang sarat filosofi.
Jagung dan madu yang diangkat sebagai simbol dalam kostum menggambarkan karakter asli Kabupaten Kupang. Jagung melambangkan kesuburan dan ketahanan pangan, sedangkan madu, khususnya madu Amfoang, menyimbolkan kualitas dan keaslian. Dikenal sebagai salah satu madu terbaik di dunia setelah Selandia Baru dan Australia, madu Amfoang menjadi identitas penting yang turut diangkat dalam pagelaran ini.
"Ikon jagung dan madu ini kami tampilkan sebagai bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam hal ketahanan pangan dan potensi lokal," ujar Kapolres Kupang AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, S.I.K., S.H. yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut bersama Ketua Bhayangkari Cabang Kabupaten Kupang Ny. Kristina Rudy Ledo.
Penampilan budaya Polres Kupang juga dilengkapi dengan tarian tradisional Soku, tarian yang sarat makna tentang cinta dan ikatan pernikahan. Dalam tarian ini, mempelai wanita dihiasi dengan lembaran uang yang dijepit dengan lidi dan disematkan di sela-sela rambut oleh kedua belah pihak keluarga, sebuah simbol adat yang menandakan restu dan harapan akan kesejahteraan dalam rumah tangga.
Arak-arakan dimulai dari depan Kantor Gubernur NTT dan berakhir di Lapangan Bhayangkara Polda NTT. Di sepanjang rute, para peserta Polres Kupang berjalan penuh semangat sambil menyapa masyarakat yang antusias menyaksikan parade budaya tersebut.
Puncak acara dilanjutkan dengan panggung hiburan rakyat yang dimeriahkan oleh musisi-musisi lokal ternama, termasuk penampilan spesial dari Piche Kota yang sukses menggoyang suasana.
Pagelaran ini bukan hanya menjadi ajang memeriahkan HUT Bhayangkara, tetapi juga menjadi sarana memperkenalkan kekayaan budaya lokal NTT kepada masyarakat luas. Polres Kupang membuktikan bahwa kepolisian tidak hanya hadir dalam penegakan hukum, tetapi juga sebagai penjaga dan pengangkat nilai-nilai kultural di tengah masyarakat.#Ss