Lagi-Lagi Jaringan Curnak di Kabupaten Kupang Beraksi, Pelaku di Dor Tim Buser Polres Kupang

Lagi-Lagi  Jaringan Curnak di Kabupaten Kupang Beraksi, Pelaku  di Dor  Tim Buser Polres Kupang

tribratanewskupang.com, ---Dalam pekan terakhir bulan Desember tahun 2022 lalu, masyarakat Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur resah setelah tiga ekor ternak sapi milik warga  hilang. Namun setelah dilakukan pencarian pekan berikutnya yaitu minggu pertama Januari 2023 sapi tersebut berhasil ditemukan dan para pelaku berhasil diungkap dan diamankan warga masyarakat lalu diserahkan kepada aparat kepolisian Resor Kupang.

Tiga ekor sapi  tersebut adalah 1 ekor sapi jantan dan 2 ekor sapi betina berumur 3 tahun lebih milik Yeskiel Pahnael dan Bertolianus Mona,  sedangkan para pelaku berjumlah enam orang yang  merupakan jaringan pencuri ternak yang adalah  sesama warga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat,  berinisial  DM, JT,LT, AT,KM dan SF.

Kapolres Kupang membenarkan adanya kasus pencurian ternak tersebut yang terjadi dipenghujung tahun 2022 dan kini para pelaku sudah diamankan  Polres Kupang guna kepentingan penyidikan selanjutnya.

" Ya benar, sapi warga Desa Kalali  sebanyak 3 ekor hilang akhir Desember 2022 lalu dan para pelakunya sudah ditahan penyidik Polres Kupang guna penyidikan lebih lanjut', " terangnya.

Adapun kronologis kejadiannya berawal pada hari Kamis(23/12/2022) lalu, sekitar jam 07.00 Wita korban Bertolomeus  Mona mengikat sapi betina dibelakang rumah anaknya yang bernama Yangres Mona dengan menggunakan tali nilon. Selanjutnya korban menuju kebun hingga malam hari pukul 20.00 Wita ia kembali dan  memeriksa sapinya dan ternyata sapinyan telah hilang dicuri orang. Ia pun langsung memberitahukan anak-anakmya dan saat itu mereka melakukan pencarian dan pada tanggal 5 Januari 2022 sekitar jam 20.00 Wita korban bersama anak-anaknya menemukan sapi tersebut dalam keadaan terikat pada sebuah pohon di hutan Bonloat Desa Kalali.

Mengetahui kejadian tersebut warga setempat marah dan mencurigai seorang warga berinisial DM sebagai otak dibalik semuanya sehingga pada hari Kamis (5/1/2023) jam 11.00 Wita warga mengamankan DM dan  melaporkannya kepada aparat Polres Kupang. Selanjutnya melalui DM penyidik Reskrim Polres Kupang berhasil mengungkap lima  pelaku lainnya. Dari sinilah penyidik mulai mengejar para pelaku. Pelaku berikutnya yang ditemukan adalah pelaku  JT yang berusaha melarikan diri hingga ke Desa Poto namun berkat kepiawaian petugas maka ia berhasil dilumpuhkan  dan diamankan di Rutan Polres Kupang. Bersamaan dengan ditangkapnya dua pelaku tersebut korban Bertolianus Mona membuat laporan Polisi  dengan nomor LP/B/05/I /2023/SPKT/ Polres Kupang/Polda NTT, tanggal 5 Januari 2023.

Setelah dua pelaku berhasil diamankan Polisi, pada tanggal 6 Januari 2023 masyarakat berhasil mengamankan seorang pelaku lagi berinisial LT di pondok kebunnya dan melaporkannya kepada penyidik Reskrim Polres Kupang dan oleh penyidik pelaku LT diamankan di Rutan Polres Kupang. Setelah diinterogasi,  pelaku LT mengaku bahwa ia bersama dengan teman-temanya yang melakukan pencurian sapi milik Bertolianus Mona, juga melakukan pencurian sapi milik Yeskiel Pahnael sebanyak 2 ekor, masimg-masing sapi betina dan sapi jantan berumur tiga tahun lebih.  satu ekor sapi hasil curian tersebut disembelih para pelaku dan dikonsumsi oleh para pelaku sedangkan satu ekornya lagi diikat dan sudah dirubah cap kepemilikannya oleh para pelaku hingga ditemukan kembali.  Atas kejadian ini korban Yeskiel Pahnael melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Kupang, dengan dibuatkan laporan polisi nomor LP/B/07/I/2023/SPKT/Polres Kupang/Polda NTT, tanggal 7 Januari 2023.

Atas aksi nekarnya ini para pelaku dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-1 dan ke-4 KUHPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara dan para terduga pelaku yang melarikan diri, oleh penyidik Reskrim dibawah pimpinan  Kasat Reskrim Iptu Lufti D. Aditya, S.T.K, S.I.K, M.H ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).