Truk Bermuatan Bantuan Pemerintah Terjebak Banjir di Desa Honuk, Amfoang Barat Laut

Truk Bermuatan Bantuan Pemerintah Terjebak Banjir di Desa Honuk, Amfoang Barat Laut

Naikliu, TBN — Sebuah truk kayu berwarna kuning dengan nomor polisi DH 8065 AN terjebak banjir dan tenggelam sebagian di aliran Sungai Bonpo, tepatnya di lokasi Nifug Usapi (Kolam Kosambing), Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, pada Senin, 8 Desember 2025 sekitar pukul 12.30 WITA.

Truk yang dikemudikan Endit Sagaduta Naklui (31) ini sedang mengangkut bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Komdigi di bawah naungan PT Dayamitra. Bantuan tersebut diperuntukkan bagi warga Dusun IV Oemolo, Desa Honuk, dan dibawa oleh Leonardo Da Cunha yang bertugas sebagai surveyor sekaligus maintenance.

Kejadian bermula saat truk melintasi jalur Sungai Bonpo yang dipenuhi pasir basah. Setibanya di lokasi Nifug Usapi, kendaraan tidak mampu naik ke tepi sungai akibat pasir gembur sehingga terjebak. Pengemudi sempat turun untuk meminta bantuan warga sekitar, namun hujan deras tiba-tiba mengguyur wilayah tersebut dan menyebabkan sungai meluap hingga merendam truk.

Upaya evakuasi baru dapat dilakukan pada Selasa, 9 Desember 2025 pukul 09.00 WITA setelah banjir mulai surut. Proses penarikan dilakukan menggunakan loader milik Mario Mbatu (Bos Koang) dengan mengikatkan tali tambang pada truk hingga berhasil dikeluarkan dari sungai. Saat ini kendaraan sedang dalam proses perbaikan.

Proses evakuasi dimonitoring oleh Waka Polsek Amfoang Utara Ipda Hironimus Neni, SH dan Ps. Kanit IK Bripka Nikolaus Yupin. Hadir pula pengemudi truk, Endit Sagaduta Naklui, pemilik loader Mario Mbatu serta warga setempat yang turut membantu.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Supir dan tiga orang konjak yang berada di bak belakang truk dipastikan selamat. Kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp150 juta. Pihak kepolisian mengimbau para pengendara, terutama yang datang dari luar wilayah Amfoang, agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi banjir yang sering terjadi di aliran sungai. Hambatan akses jalan dan jaringan komunikasi di wilayah tersebut juga menjadi penyebab keterlambatan pelaporan dari lokasi kejadian.#Ss+