Banjir Bandang Menerjang Desa Naitae Kabupaten Kupang, Lima Warga Terseret Arus Sungai, Satu Ditemukan Meninggal Dunia
tribratanewskupang.com, Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang – Banjir bandang menerjang pemukiman warga di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (31/1) pagi. Lima warga dilaporkan terseret arus, dan satu orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 Wita, mengakibatkan luapan sungai Siumate meluap dan merendam sekitar 23 rumah warga. Air bah yang datang dengan cepat membawa material banjir berupa kayu dan ranting pohon sehingga menyumbat gorong-gorong Jembatan Siumate sehingga air meluap dan menghantam pemukiman disekitarnya. Warga warga panik termasuk korban bersama keluarganya dan berusaha menyelamatkan diri, namun air semakin besar dan menyeret korban bersama keluarga dan rumah miliknya. Warga yang berusaha melakukan pertolongan tidak berhasil menyelamatkan nyawa korban karena banjir semakin besar. Usai reda barulah tim SAR serta aparat TNI-Polri serta warga setempat langsung melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban namun sudah dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan keempat anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri.
Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, S.I.K., M.H melalui Kapolsek Fatuleu, Ipda David Fangidae, mengonfirmasi bahwa lima warga terseret arus akibat derasnya banjir. “Satu korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara empat lainnya berhasil menyelamatkan diri,” ujarnya.
Korban yang ditemukan meninggal dunia adalah Thobias Oetemusu (72] warga RT 07 RW 04 Dusun II Desa Naitae, yang ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi awal terseret arus. Sementara itu, sejumlah warga lainnya mengalami luka rinagn dan telah mendapatkan perawatan.
Banjir bandang ini juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah, fasilitas umum, dan lahan pertanian. Warga yang rumahnya terdampak saat ini mengungsi ke tempat yang lebih aman, termasuk di rumah kerabat dan posko darurat yang didirikan oleh BNPB dan pemerintah setempat.
Hingga sore hari (Jumat, 31/1] bantuan pemerintah sudah didistribusikan kelokasi bencana dan sudah diterima warga yang terdampak.
Empat korban lain yang berhasil selamat adalah Orpa Nenobahan (50], Yahya Nenobahan, (5, Marta Nenobahan, (65] dan Asnad Ate Faitmoes (58].
Hingga berita ini diturunkan, debit air sungai Siumate masih tinggi dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah Nusa Tenggara Timur.#Ss