TRIBRATANEWSKUPANG. COM
--- Antisipasi kejadian luar biasa ( KLB ) Virus ternak babi yang sedang berkembang di Kabupaten Kupang yaitu Virus ASF (African Swine Fever)
Diselenggarakan forum diskusi di pimpin oleh Wakil Bupati Kabupaten Kupang Jerry Manafe, S.H, M.Th, dihadiri oleh,
Plt. Kadis Peternakan. Alexsander Oktovianus Matte, SH
Perwira penghubung Kodim 1604 Kupang Mayor Chb Maria Patrisia
Kapolsek Kupang Timur IPDA Feriyanto, S.H
Para Medik veteriner Kabupte Kupang (dokter hewan)
Dokter Djo fakultas kedokteran hewan Plt peternakan
Kadis Lingkungan Hidup Vinci
Camat Takari
Camat Kupang Timur
Beberapa Dokter Hewan
Paramedis ternak se Kabupaten Kupang
Para Pengusaha dan Peternak Babi Kabupaten Kupang, jumat (28/2/2020)
Wakil Bupati Kupang menyampaikan antara lain :
Untuk wilayah Kabupaten Kupang belum adanya aksi demo dari para peternak Babi sedangkan di sumatera sudah adanya aksi demo terkait Virus ASF yang telah beredar
Melakukan Lokalisir wilayah yang ternak babinya terkena Virus ASF
Mohon dukungan dari TNI - Polri dalam melakukan pemantauan terhadap Virus ASF
Perlu dilakukan pembentukan Satgas dalam memantau Virus ASF
Perlunya peran aktif dari tingkat Rt sampai Tingkat Pemkab Kupang dalam hal ini Dinas Peternakan dalam memantau peyebaran Virus ASF dimaksud
Perlu di bahas langkah langkah untuk di ambil dalam meminimalisir penyebaran Virus ASF
Dalam diskusi tersebut salah seorang peternak babi menyampaikan
agar Pemerintah Kabupaten Kupang mengingatkan kepada Camat Fatuleu untuk Lebih tegas dalam pengawasan Penjual Hewan ternak Babi di Pasar camplong dikarenakan pasar hewan camplong merupakan salah satu pasar hewan terbesar di Wilayah Kabupaten Kupang
Selain itu seorang Pemilik Warung Nabas di Noelbaki Evianus Maukari meminta agar pemerintah Kabupaten Kupang juga menertibkan penjualan daging Babi yang tidak sesuai dengan harga jual sebenarnya dan meminta agar RPH milik Kabupaten Kupang di aktifkan
Tanggapan dari Wakil Bupati :
Perlu di tempatkan Dokter Hewan di Pasar Hewan guna mengidentifikasi Virus ASF pada hewan ternak Babi yg masuk dalam pasar tersebut.
Perlu di lakukan Kontrol dan pengecekan terhadap arus lalulintas di perbatasan Wilayah Kabupaten Kupang yang membawa Hewan ternak Babi dari Luar daerah.
Perlu dilakukan penertiban terhadap lokasi pemotongan hewan dan penjual hewan ternak babi.,
Untuk Wilayah Kabupaten Kupang Sudah mempunyai RPH namun saat ini belum diaktifkan karena masi menunggu kerjasama dengan Berdikari
Menanggapi hal tersebut dr Roy dan Drh, Theresia Murni
Untuk wilayah Camplong hingga saat ini belum beredar Virus ASF
Menghimbau kepada Masyarakat Peternak agar saat ini jangan membawa hewan babi ke Pasar untuk di jual guna meminimalisir beredarnya Virua ASF, dan
Drh. Theresia Murni
Untuk wilayah Kecamatan Kupang Tengah sudah tercatat sebanyak : 378 ekor babi yang mati
Perlu adanya perhatian dari pemerintah terhadap bangkai Babi di karenakan sangat riskan untuk penularan sebab masyarakat sering menyepelekan bangkai babi,
Hingga saat ini hasil Lab terkait Virus apa yang menyebabkan kematian hewan ternak babi belum ada namun berdasarkan kondisi dilapagan gejala kematian babi menjurus ke ASF
Hasil penjelasan dari Dokter Bintang PT. BOEHRINGER terhadap penyebaran Virus ASF antara lain :
1. Virus AFS telah tersebar di beberapa benua :
A. Benua Eropa
- Negara Bulgaria
- Negara Yunani
- Negara Hungaria
- Negara Latvia
- Negara Moldova
- Negara Polandia
- Negara Rumania
- Negara Rusia
- Negara Serbia
- Negara Salovakia
- Negara Ukraina
B. Benua Asia
- Negara Cina
- Negara Indonesia
- Negara Korea Utara
- Negara Korea Selatan
- Negara Laos
- Negara Vietnam
- Negara Timor Leste
- Negara Philipina
C. Benua Afrika
- Negara Pantai Gading
- Negara Sierra Leone
- Negara Afrika Selatan
- Negara Simbawe
2. Faktor resiko penularan Virus AFS :
- Hewan
- Transportasi
- Managemen
- Orang
- Pakaian
- lokasi
3. Dalam penyebaran Virus ASF belum di temukan Vaksin yang dapat mencegah Virus tersebut namun Virus tersebut mudah mati. (R)