Polsek Tasifeto Timur Temukan Jasad Warga yang Terseret Banjir Setelah Tiga Hari Pencarian

Polsek Tasifeto Timur Temukan Jasad Warga yang Terseret Banjir Setelah Tiga Hari Pencarian

tribratanewskupang.com, Tasifeto Timur, Kabupaten Belu– Setelah tiga hari melakukan pencarian intensif, Polsek Tasifeto Timur Resor Belu, Polda NTT bersama tim gabungan dan masyarakat akhirnya menemukan jasad Auria Da Costa Montero (60), warga Dusun Halimea, Desa Fatubaa, Kecamatan Tasifeto Timur (Tastim), Kabupaten Belu yang dilaporkan hilang setelah terseret banjir bandang pada Minggu (26/1/2025).

Kapolres Belu, AKBP Benny Miniani Arief, S.I.K., melalui Kapolsek Tasifeto Timur, IPDA Yusran, menjelaskan bahwa jasad korban ditemukan pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 09.30 WITA. Jasad korban ditemukan oleh seorang warga, Siprinaus Lau, di sungai kecil Dusun Halimea dalam kondisi tertelungkup di atas tumpukan kayu dan tubuh berlumuran lumpur.

“Setelah mendapatkan laporan dari warga, kami bersama tim gabungan langsung menuju lokasi. Saat dicek, benar itu korban yang hilang terseret banjir dan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap IPDA Yusran.

Setelah dimasukkan ke dalam kantong jenazah, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Atambua, anggota Babinsa Koramil Wedomu, dan Polsek Tasifeto Timur mengevakuasi jenazah ke rumah duka. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah.

“Kami sudah menyerahkan jasad korban ke keluarga, yang menolak otopsi dengan membuat surat pernyataan. Keluarga juga menerima kematian korban sebagai musibah,” tambah Kapolsek.

Auria Da Costa dilaporkan hanyut pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 13.30 WITA. Menurut keterangan saksi, Desembriana (10) dan Kelvin (12), korban terlihat hanyut terbawa arus sungai yang meluap akibat banjir, sambil memeluk sebatang kayu. Kedua saksi yang sedang menuju sawah tidak berani menyeberangi sungai karena arus deras, lalu segera melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga korban.

Kapolsek Tastim bersama personel Polres Belu, Brimob Batalyon A Pelopor, dan Basarnas Atambua langsung bergerak melakukan pencarian. Namun, pada hari pertama, hanya pakaian korban yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Pencarian dilanjutkan keesokan harinya, Senin (27/1/2025), dengan menyisir sungai dan Bendung Haektrit menggunakan perahu karet. Cuaca buruk yang melanda wilayah tersebut sempat menghambat pencarian.

“Baru pada hari ketiga, korban ditemukan cukup jauh dari lokasi awal terseret banjir dalam kondisi meninggal dunia,” jelas IPDA Yusran.

Kapolsek Tasifeto Timur menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian, termasuk Basarnas, Brimob, Babinsa, dan masyarakat setempat. “Kami sangat mengapresiasi kerja keras semua pihak yang bersama-sama selama tiga hari terakhir tanpa kenal lelah melakukan pencarian hingga korban akhirnya ditemukan,” pungkasnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi banjir bandang, terutama saat cuaca ekstrem.#Ss